AJARAN AGAMA DAN TANTANGAN MODERASI “ANTARA ABSOLUTISME TEKS DAN MODERASI BERAGAMA”

Abstract

Moderasi Beragama telah muncul sebagai wacana yang krusial dalam masyarakat plural kontemporer, khususnya sebagai respons terhadap meningkatnya ekstremisme agama dan polarisasi sosial-politik. Namun demikian, penerapannya menghadapi ketegangan yang signifikan ketika berhadapan dengan absolutisme doktrinal yang tertanam dalam teks-teks suci agama-agama besar dunia. Artikel ini mengeksplorasi dialektika antara absolutisme teologis dan imperatif moderasi beragama dengan menelaah ajaran-ajaran dasar dalam lima agama besar dunia: Islam, Kristen, Yudaisme, Hindu, dan Buddha. Melalui pendekatan teologis dan hermeneutis komparatif, studi ini mengidentifikasi ajaran-ajaran fundamental yang bersifat non-negosiasi dalam masing-masing tradisi, serta menganalisis bagaimana ajaran-ajaran tersebut dapat berdampingan dengan nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan koeksistensi damai. Temuan menunjukkan bahwa meskipun semua agama memegang inti doktrinal yang tidak berubah, masing-masing juga memiliki kerangka interpretatif yang kaya, yang memungkinkan ekspresi keberagamaan yang inklusif dan peka terhadap konteks dalam ranah publik. Artikel ini berargumen bahwa moderasi beragama tidak mengharuskan pengenceran keyakinan, melainkan membutuhkan reorientasi etis terhadap bagaimana keyakinan diwujudkan dalam masyarakat yang beragam. Studi ini memberikan kontribusi terhadap kajian lintas agama dengan menawarkan model yang bernuansa, yang merekonsiliasi kesetiaan terhadap doktrin suci dengan tuntutan pluralisme kewargaan.